04 April 2012

Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Sholat

Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada perkataan sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam shalat. Lebih lagi Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak di pancung karena melanggar syaria't Islam dan menyebar fitnah.

Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya khalifah melakukan Tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun di geret menghadap Khalifah, kini ia menjadi pesakitan. 
"Hai Abu Nawas, benar kamu tidak rukuk dan sujud dalam shalat?" tanya khalifah ketus. 
Abu Nawas menjawab dengan tenang, "Benar Saudaraku." 
Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, "Benar kamu berkata kepada masyarakat, bahwa aku, Harun Al-Rasyid adalah seorang Khalifah yang suka memfitnah?" 
Abu Nawas menjawab, "Benar saudaraku." 
Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, "Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syaria't islam dan menebarkan fitnah tentang Khalifah!"
Abu Nawas tersenyum seraya berkata, "Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Kata-katanya dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah".
Khalifah berkata dengan ketus, "Apa maksudmu?' Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya."
Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang. "Saudaraku aku memeng berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam sholat? Waktu itu aku menjelaskan tata cara sholat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud."
"Bagaimana yang soal aku yang suka Fitnah?" tanya Khalifah.
Abu Nawas menjawab dengan senyum , " Kalau itu aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-'Anfal, yang berbunyi " Ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. sebagai seorang Khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak , berarti anda suka 'Fitnah' (ujian) itu."
surah An-'Anfal ayat 28
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Terjemahan surah An-'Anfal ayat 28)
Mendengar penjelasan itu Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya kedekatan Abu Nawas dan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki diantara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan "ya akhi"(saudaraku). hubungan antara mereka bukan hanya sekedar tuan dan hamba. pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikan berita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar